CIRI – CIRI BAHASA SURAT
Bahasa surat biasanya memiliki
ciri-ciri, yaitu jelas isinya, lugas, menarik, dan sopan. Untuk lebih
lengkapnya, lihat pembahasan berikut.
a. Jelas
Bahasa
surat harus jelas, maksudnya tidak hanya mudah dimengerti, tetapi harus
terbebas dari salah tafsir atau rancu, sehingga data-data yang dituangkan dalam
surat sesuai dengan sasaran yang diinginkan. Bahasa dalam surat juga harus
dapat menjelaskan siapa yang membuat surat itu dan kepada siapakah surat itu
ditujukan. Oleh karena itu, surat harus menggunakan pilihan kata-kata yang
cermat, kalimat yang utuh tidak menggantung, dan tanda baca yang benar, serta
tidak terlalu banyak menggunakan kata-kata atau istilah asing. Perhatikan tiga
contoh cuplikan kalimat dalam surat yang berbeda.
Kalimat (1) :
Menurut
catatan dalam agenda sekretaris pemimpin perusahaan akan mengadakan pertemuan
rapat dengan dewan direksi.
Kalimat (2) :
Untuk
pembelian 5 sampai dengan 10 unit mendapatkan potongan harga 20% dan untuk
pembelian diatas itu mendapatkan potongan harga 25%, bila pembayaran dilakukan
secara tunai.
Kalimat (3) :
Sebagian
besar produk perusahaan kami menghasilkan pakaian sekolah utuk remaja dan
anak-anak.
Dalam
kalimat (1), tidak jelas siapa yang akan mengadakan pertemuan rapat dengan
dewan direksi, sekretaris atau pemimpin perusahaan. Jika yang dimaksud pemimpin
perusahaan, tanda koma harus ditempatkan setelah kata sekretaris.
Dalam
kalimat (2), kalimat yang ditampilkan tidak utuh (menggantung), sehingga
pembaca perlu menafsirkan nama barang yang dipesannya. Seharusnya penulis
menjelaskan kata setelah unit, misalnya komputer, televisi, dan telepon.
Dalam
kalimat (3), seharusnya klasifikasi yang benar adalah untuk siswa SMP dan SMU
(remaja) serta siswa TK dan SD (anak-anak).
b.
Lugas
Lugas artinya sederhana
(bersahaja), praktis, dan simpel. Jika diterapkan pada penulisan kalimat dalam
surat, berarti kalimat yang digunakan harus langsung menunjukkan persoalan dan permasalahan
yang pokok-pokok saja, tidak bertele-tele serta dapat mengungkapkan gagasan
secara tepat sesuai dengan maksud yang dikehendaki. Bahasa surat lugas
diwujudkan dalam bahasa yang hemat dan jelas. Hemat berarti tidak boros dalam
penggunaan kata, tetapi tetap dengan cakupan makna yang lengkap. Jelas berarti
tidak kabur dan mudah dipahami oleh pembaca.
Cara yang dapat dilakukan
oleh penulis surat agar diperoleh bahasa surat yang lugas adalah sebagai
berikut.
1.
Menghilangkan
unsur-unsur yang tidak diperlukan
2.
Menghilangkan
basa-basi
3.
Menambahkan
unsur penjelas yang hilang
4.
Menggunakan
istilah yang biasa digunakan dalam surat niaga
5.
Menempatkan
tanda baca secara tepat
Berikut ini diberikan
beberapa contoh pengungkapan berlebihan (sebelah kiri) dan lugas 9sebelah
kanan).
Berlebihan
|
Lugas
(dapat dipilih salah satu)
|
Sangat
sekali
Adalah
merupakan
Agar
supaya
Sejak
dari
Demi
untuk
Seperti
misalnya
Disebabkan
karena
Keputusan
daripada rapat
|
Sangat,
atau sekali
Adalah,
atau merupakan
Agar,
atau supaya
Sejak,
atau dari
Demi,
atau untuk
Seperti,
atau misalnya
Disebabkan
oleh
Keputusan
rapat
|
c.
Menarik dan sopan
Bahasa
yang menarik adalah bahasa yang ekspresif, lugas, jelas, wajar, enak dibaca,
tidak kaku, tidak menggunakan kata-kata yang telah usang, dan tidak menggunakan
kata makian yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Bahasa yang menarik
juga menghindari pengulangan kata yang mengakibatkan nada surat menjadi monoton
atau membosankan lawan bicara. Bahasa surat yang sopan maksudnya bahasa yang
digunakan sederhana, sesuai kaidah bahasa pada umumnya, tidak menggunakan
bahasa yang berlebihan, serta kata-kata yang dapat merendahkan martabat orang
lain.
0 komentar:
Posting Komentar